Rabu, 27 April 2016

Kelas Inspirasi Karawang: Sekali Menginspirasi, Selamanya Memberi Arti!

Apa itu Kelas Inspirasi? Sebelumnya, saya juga belum pernah mendengar tentang kegiatan volunteer ini. Sampai, pada suatu ahad di akhir Maret, beberapa teman saya menggelar pameran foto Kelas Inspirasi (KI) di Lapangan Karangpawitan, Karawang. Disana, saya dijelaskan secara singkat apa itu KI, yang ternyata dicetuskan oleh Indonesia Mengajar. Singkatnya, KI adalah kegiatan volunteer yang mengajak para profesional dari berbagai bidang iuran cuti satu hari untuk mengajar di Sekolah Dasar (SD) tentang profesi mereka sehari-hari. Harapannya, agar para siswa memiliki lebih banyak pilihan cita-cita serta termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Mulia kan? Karena itu saya langsung berminat untuk bergabung di KI Karawang.

(Pameran Foto Kelas Inspirasi Karawang)

Saya tergabung sebagai fasilitator, yang bertugas memfasilitasi atau menghubungkan pihak sekolah dengan para relawan pengajar (relpeng). Berkoordinasi dengan pihak sekolah mengenai acara Hari Inspirasi pada tanggal 11 April, memohon izin Kegiatan Belajar Mengajar ditiadakan selama sehari dan diganti dengan para relawan pengajar yang akan mengajar bergantian, berkeliling ke kelas-kelas. Berkoordinasi juga dengan para relpeng, akan bagaimana opening, closing, properti yang dibutuhkan, dan sebagainya.

Hingga akhirnya, D-Day, hari yang ditunggu-tunggu 11 April 2016 pun tiba. Saya bersama para relpeng sudah standby di SDN Karangmulya II (Teluk Jambe Barat, Karawang) pada pukul 6.45 tapi belum ada satu pun guru yang datang. Sementara, saya perhatikan anak-anak sedari tadi sibuk memindahkan bangku dari kelas satu ke kelas lainnya. Ada apa ini?

Ketika saya lihat ke kelas, ternyata tidak ada satu pun meja dan kursi di beberapa kelas. Meja dan kursi hanya terkonsentrasi di dua kelas saja. Ternyata, meja dan kursi bekas acara Isra’ Mi’raj pada hari sabtu 9 April lalu belum dirapihkan, jadilah seperti ini keadaannya. Waduh, saya langsung panik. 15 menit lagi sudah akan upacara, dan selesai upacara para relpeng dijadwalkan langsung mengajar ke kelas-kelas, bagaimana jika kondisi kelasnya masih kacau seperti ini?

Dengan PD (baca:ga tau malu) saya masuk ke kelas-kelas, “Yuk, yang cowok-cowok angkut bangku sama meja dari kelas 3 sama 4 yaa! Yang cewek sapu lantai, sama pungutin sampah yang ada di bawah yaaa!” “Iyaaa, buuuuu...!!” seru mereka. Hahaha. Dikira saya guru baru kali ya? Yang baru dateng ke kelas malah saliman ke saya! -,-“

Alhamdulillah, jam 7 guru-guru mulai berdatangan dan kondisi kelas sudah kondusif. Beberapa masih ada yang menyapu halaman sekolah dan menyiapkan peralatan untuk upacara yang akan berlangsung sebentar lagi. Sekitar jam 7.30 upacara dimulai. Yang menjadi petugasnya adalah siswa kelas 5. Aaaaak... akhirnya, setelah sekian lama nggak upacara, ngerasain lagi khidmatnya berjemur di senin pagi. 

(Kerja bakti bersama menyapu halaman sekolah)

(Upacara bendera berlangsung khidmat) 

Ada kejadian lucu waktu upacara ini. Mungkin karena saking lamanya nggak upacara kali ya, hahaha. Pas pemimpin upacara bilang “Kepada bendera merah putih, hormaaaaat grak!” saya dan Kang Hafidz (salah satu relpeng) langsung hormat dong, daaaaan... dengan jiwa nasionalisme yang tinggi nyanyi keras-keras, “Indoneasia, tanah airku...” tapi nih bocah-bocah dibarisan nggak ada yang nyanyi satu pun. OMG! Ternyata yang nyanyi cuma paduan suara aja! Yang lain cuma hormat dan mendengarkan dengan khidmat. Asli, maluuuuu pisaaaaan! :D


Selesai uparaca, ada sesi perkenalan dan pembukaan. Total ada 6 Relawan Pengajar, 1 Relawan Dokumentasi, dan 2 Relawan Fasilitator. Saya kenalin satu-satu ya kakak-kakak ketjeh badai ini :3

(Para Relawan Pengajar)

Yang no.1 namanya Kak Hafiza Duta Praja Pranata, biasa dipanggil Kak Hafiz. Berprofesi sebagai Channel Development. Ini ke-4 kalinya Kak Hafiz ikutan KI, setelah KI Lombok, Jakarta, dan Bandung. Karena itu beliau kita kukuhkan sebagai ketua rombongan belajar (rombel) kita :))

No.2 namanya Kak Alfin Tofler, biasa dipanggil Kak Alfin. Berprofesi sebagai redaktur, wartawan juga, photographer juga. Multi tasking sih Kak Alfin ini, selain jadi relpeng juga merangkap jadi relawan dokumentasi (reldok). Kece-kece banget  fotonya!! Ga percaya? Cek IG nya deh  @alfintofler

Yang No.3 namanya Kak Hayu Winjar Winanti, biasa dipanggil Kak Ayu. Berprofesi sebagai Pengolah Data Aplikasi Dan Database di Kantor Imigrasi Karawang. Asli Bandung. Cantik, kan? Masih available loh, hehehe *promosi*

No.4 ini namanya Pak Suhandi. Beliau pensiunan PT.Telkom di bidang IT. Meski sudah sangat dewasa (saya nggak bilang tua loh paaak :D) tapi semangatnya Masyaa Allah, keren banget!! Beliau juga membuatkan blog untuk SDN Karangmulya II, check this out http://sdn-karangmulya2-karawang.blogspot.co.id/ 

Yang No. 5 namanya Pak Dr. Rer. Nat. Ditdit Nugeraha Utama, biasa dipanggil Pak Ditdit. Berprofesi sebagai Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Kalo saya nggak salah, di fakultas sains dan teknologi, mengajar mata kuliah Teknologi Informasi. Kalo salah, mohon dimaafkan ya, pak.

No.6 namanya Kak Lusiana Pitaloka Putri, biasa dipanggil Kak Lusi. Berprofesi sebagai guru SDIT. Orangnya pendiem, tapi kalo udah di depan anak-anak seperti jadi pribadi yang berbeda, langsung cair dan ceria. Hebaaat!!

Nah, itu keenam relawan pengajar di rombel kami. Tapi ada lagi nih yang saya mau kenalin. Kalo nggak ada orang ini, nggak ada foto-foto kece kegiatan KI di SDN Karangmulya II. Yup, Kak Irvan Ika Putra, biasa di panggil Kak Irvan adalah reldok satu-satunya di rombel kami. Beliau berprofesi sebagai apoteker di Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Hobinya travelling hunting foto-foto bagus. Cek foto-fotonya di IG @irvan_ip (bayar royalti yaaa udah aku promosiin :P)

(Kak Irvan (Reldok) - atas, Mbak Isa -kiri, dan saya -Kanan)

Dan, the last but not least, jerengjreng... Dia adalah mbak Isa. Fasilitator yang sangat membantu saya menyiapkan segala properti, survey ke sekolah, rempong ngurusin ini-itu. Nggak kebayang kalo saya melakukan semuanya sendiri. Fortunately, ada Mbak Isa yang membantu saya. Terima kasih, Thank you, Syukran, Gracias, Gamsahamnidaaaa!! :*

Back to the story, selesai upacara dan perkenalan, semua masuk kelas masing-masing. Setiap  relpeng sudah dijadwalkan akan rolling pindah ke kelas lainnya setiap 30 menit sekali. Yuk, kita intip gimana kakak-kakak ketjeh ini beraksi di kelas ;)

(Relpeng in action)
Jam 9.30 waktunya kelas 1 dan 2 untuk pulang. Sebagai closing, kami menyiapkan kain putih kosong untuk mereka bermain warna, mengecap tangan mereka dengan memakai cat air. Berani kotor itu baik! ;)

(Cap Tangan)

Jam 11.30 waktunya closing untuk kelas 3-6. Mereka menuliskan cita-cita mereka di pohon cita-cita yang nantinya ditempel di depan kelas mereka. Semoga saja, dengan begitu, ketika setiap pagi mereka melihat ke pohon cita-cita itu, mereka akan semakin termotivasi untuk merealisasikan cita-cita mereka itu.

(Pohon cita-cita)

Selain pohon cita-cita, kelas 3-6 juga menuliskan cita-citanya di kertas kecil yang kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam toples. Kami menyebutnya “Kapsul Cita-Cita”. Kapsul ini digantungkan di atas pohon depan sekolah. Suatu saat nanti, mungkin 10 tahun kemudian, ketika mereka sudah mulai tumbuh dewasa, mereka akan membuka lagi kapsul itu, dan menemukan cita-cita mereka sewaktu SD. Semoga beberapa sudah terwujud. Tapi mungkin beberapa akan tertawa melihat cita-cita SD nya yang sangat mainstream. Seperti saya yang tertawa mengingat cita-cita sewaktu saya SD dulu, ingin menjadi astronot. Padahal, semenjak SMP sudah alergi dengan Fisika :))

(Kapsul cita-cita)

Tapi, pada masa-masa SD kalian tidak perlu khawatir apakah cita-cita itu akan terlaksana atau tidak. Bermimpi saja! Karena masa-masa SD itu masa dimana kepolosan menjadi kebahagiaan tak terkira. Semua kekhawatiran itu, biar saja dihadapi  ketika kita beranjak dewasa nanti. Sekarang, bermimpi saja setinggi-tinggi nya, Dik! Entah itu jadi presiden atau sekjen PBB. Entah itu astronot atau dokter. Ucapkan dengan lantang dan penuh percaya diri! Belajar sungguh-sungguh hingga cita setinggi langit itu lama-lama akan merendah mendekat padamu, atau kamu yang semakin tinggi hingga mendekat padanya. Semoga kedatangan kami yang singkat dapat memberi sedikit arti di dalam kehidupan kalian, adik-adik SDN Karangmulya II!



(Bersama adik-adik SDN Karangmulya II)

Special thanks to Kepala Sekolah SDN Karangmulya II beserta semua guru-guru cantik nan ramah. Terima kasih banyak atas sambutan yang luar biasa ini, para pahlawan tanpa tanda jasa!

(Bersama guru-guru SDN Karangmulya II)


Sincerely,
Riana