Gegara hastag yang rame di twitter, akhirnya saya kepo juga apa sih itu #IndonesiaTanpaJIL? Following hampir semua ngomongin JIL, kayaknya gak ngerasa ghaol geto kalo saya gak ngerti apa yang mereka lagi omongin. Mhuehehe.. Then, meluncurlah saya ke TL temen-temen yang nge-tweet dan nge-retweet tentang JIL. Scroll, scroll, scroll teruuuss sampe jempol pegel.
Apa
yang saya dapatkan? *selain jempol pegel tentunya* Faktanya, masih banyak orang
yang dianggap pinter tapi pemikirannya abstrak dan keblinger kayak orang-orang
JIL itu. Saya kasih contoh deh nih beberapa pikiran ganJIL mereka yang
bertentangan dengan al-Qur’an dan al-Hadist..
Ulil Abshar Abdalla (co-founder of Liberal Islam Network)
“Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah
sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah
Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.”
(Q.S. Fushshilat : 37)
“Hai orang-orang
yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan
(Al Quran) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka
(mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami
kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat
maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku.” (Q.S.
An
Nisaa': 47)
Tuh
kan, mau percaya mana, Al-Qura’an yang berisi perkataan Allah Swt. apa tweet om
Ulil? Seenaknya aja dia memperbolehkan orang menyembah selain Allah dan
maksiat. Kalo mau masuk neraka, mbok ya sendiri aja coba, gak usah ajak-ajak
yang lain, Om. Takut kesepian ya di sana? :))
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah
bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.”
(Q.S Al Ahzab: 40)
Mau
ditinjau ulang seperti apa lagi sih, Om? Kalau dalam al-Qur’an sudah dikatakan
seperti itu, berarti sudah final. Tidak aka nada Nabi dan Rasul lagi setelah
Muhammad Saw. Sami’na wa atho’na, nggak bisa ya, Om? Komplen terus kerjanya :|
Saidiman Ahmad (Member of Liberal Islam Network)
Bapak
mana yang rela anaknya jadi gay? Yaa inilah dia. Padahal dalam al-Qur’an telah
dikisahkan betapa murka Allah kepada kaum Nabi Luth yang gay,
“Dan (Kami juga telah mengutus)
Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah
dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" Sesungguhnya kamu
mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita,
malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.”
(Q.S. Al A'raaf: 80-81)
Hingga
ditimpakan kepada #mereka azab berupa hujan batu,
“Dan Kami turunkan kepada mereka
hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa
itu.” (Q.S. Al
A'raaf: 84)
Tapi
Mas Saidiboy malah membiarkan anaknya jika ingin menjadi gay atau lesbi.
Pfttt.. Gak sayang anak apa, Mas?
Adalagi,
Om Ulil juga malah nggak percaya sama kisah kaum Luth dalam al-Qur’an yang
diazab karena penyimpangan menjadi gay. Dan terkesan menantang tuhannya untuk
mengazab kaum lesbian.
Syukronamin (Member of Liberal Islam Network)
Kayaknya
nggak perlu jauh-jauh belajar agama sampe ke luar negeri deh buat tau kalo
ciuman sama non mahram itu zina dan merupakan dosa, guru ngaji belakang rumah saya
juga tau, Mas.
“Ditusuknya
kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada
menyentuh wanita yang bukan mahramnya.” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir
20: 211. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadist ini shahih)
Nah,
kalo saentuhan sama non mahram aja ganjarannya semenakutkan itu, apalagi sampe
ciuman?
Guntur Romli (Member of Liberal Islam Network)
“…Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…..”
(Q.S. Al Maa'idah: 3)
Islam itu agama yang
syamil dam mutakamil, sempurna dan menyeluruh. Gimana bisa disebut agama oplosan?
Aneh juga bagi saya, ngaku beragama Islam tapi kerjanya mencela agama sendiri. Rasionalnya,
jangankan dibilang agama kita oplosan, ada yang bilang bapak kita oplosan aja
pasti kita udah emosi, kan?
Assyaukanie (Member of Liberal Islam Network)
Om kanie ini beranggapan kalo kita
shalat, ngaji, dengerin ustadz ceramah, baca dan hafalan al-Qur’an nggak usah
pake otak. Wuuuuihh.. hebat banget, Om, kalo ada orang yang bisa kayak gitu. Sedangkan,
untuk bayar makan somay dan cendol aja kita harus mikir pake otak, harus
ngeluarin duit berapa yaa?
Nong Darol Mahmada (co-founder of liberal islam network)
Mbak yang satu ini tuh kekeuh sumekeuh
banget kalo jilbab itu cuma budaya arab dan bukan bagian dari syari’at Islam. Jilbab
hanya boleh dipake untuk pengajian, selain untuk itu orang yang peke jilbab
dianggap bego. Ppffftt.. Pernah baca ayat ini nggak sih, mbak?
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya,…” (Q.S. An Nuur:
31)
“Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Q.S. Al Ahzab: 59)
See?? Abstrak dan keblinger
banget kan fikiran orang-orang JIL ini? Bahkan kalo kalian masuk ke web milik
JIL www.islib.com , kening kalian pasti akan semakin berkerut lagi. Di page
awalnya aja udah disambut dengan kalimat, “Dengan
nama Allah. Tuhan Pengasih. Tuhan Penyayang. Tuhan segala agama.”
That’s why, I support
#IndonesiaTanpaJIL!!
Saya nggak rela agama saya diobok-obok
dan diacak-acak seenak jidat #mereka. Saya nggak rela generasi mendatang,
anak-anak saya kelak terjangkit virus JIL. Saya nggak rela al-Qur’an dan
al-Hadist dipandang sebelah mata, sedangkan akal #mereka yang sangat terbatas
menjadi acuan.
Sincerely,
@riana_yah