Apa itu Kelas Inspirasi? Sebelumnya, saya juga belum pernah mendengar tentang kegiatan volunteer ini. Sampai, pada suatu ahad di akhir Maret, beberapa teman saya menggelar pameran foto Kelas Inspirasi (KI) di Lapangan Karangpawitan, Karawang. Disana, saya dijelaskan secara singkat apa itu KI, yang ternyata dicetuskan oleh Indonesia Mengajar. Singkatnya, KI adalah kegiatan volunteer yang mengajak para profesional dari berbagai bidang iuran cuti satu hari untuk mengajar di Sekolah Dasar (SD) tentang profesi mereka sehari-hari. Harapannya, agar para siswa memiliki lebih banyak pilihan cita-cita serta termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Mulia kan? Karena itu saya langsung berminat untuk bergabung di KI Karawang.
(Pameran Foto Kelas Inspirasi Karawang)
|
Saya tergabung
sebagai fasilitator, yang bertugas memfasilitasi atau menghubungkan pihak
sekolah dengan para relawan pengajar (relpeng). Berkoordinasi dengan pihak
sekolah mengenai acara Hari Inspirasi pada tanggal 11 April, memohon izin
Kegiatan Belajar Mengajar ditiadakan selama sehari dan diganti dengan para
relawan pengajar yang akan mengajar bergantian, berkeliling ke kelas-kelas.
Berkoordinasi juga dengan para relpeng, akan bagaimana opening, closing, properti
yang dibutuhkan, dan sebagainya.
Hingga
akhirnya, D-Day, hari yang ditunggu-tunggu 11 April 2016 pun tiba. Saya bersama
para relpeng sudah standby di SDN Karangmulya II (Teluk Jambe Barat, Karawang)
pada pukul 6.45 tapi belum ada satu pun guru yang datang. Sementara, saya
perhatikan anak-anak sedari tadi sibuk memindahkan bangku dari kelas satu ke
kelas lainnya. Ada apa ini?
Ketika saya
lihat ke kelas, ternyata tidak ada satu pun meja dan kursi di beberapa kelas. Meja
dan kursi hanya terkonsentrasi di dua kelas saja. Ternyata, meja dan kursi
bekas acara Isra’ Mi’raj pada hari sabtu 9 April lalu belum dirapihkan, jadilah
seperti ini keadaannya. Waduh, saya langsung panik. 15 menit lagi sudah akan
upacara, dan selesai upacara para relpeng dijadwalkan langsung mengajar ke
kelas-kelas, bagaimana jika kondisi kelasnya masih kacau seperti ini?
Dengan PD
(baca:ga tau malu) saya masuk ke kelas-kelas, “Yuk, yang cowok-cowok angkut
bangku sama meja dari kelas 3 sama 4 yaa! Yang cewek sapu lantai, sama pungutin
sampah yang ada di bawah yaaa!” “Iyaaa, buuuuu...!!” seru mereka. Hahaha.
Dikira saya guru baru kali ya? Yang baru dateng ke kelas malah saliman ke saya!
-,-“
Alhamdulillah,
jam 7 guru-guru mulai berdatangan dan kondisi kelas sudah kondusif. Beberapa
masih ada yang menyapu halaman sekolah dan menyiapkan peralatan untuk upacara
yang akan berlangsung sebentar lagi. Sekitar jam 7.30 upacara dimulai. Yang
menjadi petugasnya adalah siswa kelas 5. Aaaaak... akhirnya, setelah sekian
lama nggak upacara, ngerasain lagi khidmatnya berjemur di senin pagi.
(Kerja bakti
bersama menyapu halaman sekolah)
|
(Upacara
bendera berlangsung khidmat)
|
Ada kejadian
lucu waktu upacara ini. Mungkin karena saking lamanya nggak upacara kali ya,
hahaha. Pas pemimpin upacara bilang “Kepada bendera merah putih, hormaaaaat
grak!” saya dan Kang Hafidz (salah satu relpeng) langsung hormat dong,
daaaaan... dengan jiwa nasionalisme yang tinggi nyanyi keras-keras,
“Indoneasia, tanah airku...” tapi nih bocah-bocah dibarisan nggak ada yang
nyanyi satu pun. OMG! Ternyata yang nyanyi cuma paduan suara aja! Yang lain cuma
hormat dan mendengarkan dengan khidmat. Asli, maluuuuu pisaaaaan! :D
Selesai
uparaca, ada sesi perkenalan dan pembukaan. Total ada 6 Relawan Pengajar, 1
Relawan Dokumentasi, dan 2 Relawan Fasilitator. Saya kenalin satu-satu ya
kakak-kakak ketjeh badai ini :3
(Para Relawan Pengajar) |
Yang no.1
namanya Kak Hafiza Duta Praja Pranata, biasa dipanggil Kak Hafiz. Berprofesi
sebagai Channel Development. Ini ke-4 kalinya Kak Hafiz ikutan KI, setelah KI Lombok,
Jakarta, dan Bandung. Karena itu beliau kita kukuhkan sebagai ketua rombongan
belajar (rombel) kita :))
No.2 namanya
Kak Alfin Tofler, biasa dipanggil Kak Alfin. Berprofesi sebagai redaktur,
wartawan juga, photographer juga. Multi tasking sih Kak Alfin ini, selain jadi
relpeng juga merangkap jadi relawan dokumentasi (reldok). Kece-kece banget fotonya!! Ga percaya? Cek IG nya deh @alfintofler
Yang No.3
namanya Kak Hayu Winjar Winanti, biasa dipanggil Kak Ayu. Berprofesi sebagai Pengolah
Data Aplikasi Dan Database di Kantor Imigrasi Karawang. Asli Bandung. Cantik,
kan? Masih available loh, hehehe *promosi*
No.4 ini
namanya Pak Suhandi. Beliau pensiunan PT.Telkom di bidang IT. Meski sudah
sangat dewasa (saya nggak bilang tua loh paaak :D) tapi semangatnya Masyaa
Allah, keren banget!! Beliau juga membuatkan blog untuk SDN Karangmulya II,
check this out http://sdn-karangmulya2-karawang.blogspot.co.id/
Yang No. 5
namanya Pak Dr. Rer. Nat. Ditdit Nugeraha Utama, biasa dipanggil Pak Ditdit. Berprofesi
sebagai Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Kalo saya nggak salah,
di fakultas sains dan teknologi, mengajar mata kuliah Teknologi Informasi. Kalo
salah, mohon dimaafkan ya, pak.
No.6 namanya
Kak Lusiana Pitaloka Putri, biasa dipanggil Kak Lusi. Berprofesi sebagai guru
SDIT. Orangnya pendiem, tapi kalo udah di depan anak-anak seperti jadi pribadi
yang berbeda, langsung cair dan ceria. Hebaaat!!
Nah, itu
keenam relawan pengajar di rombel kami. Tapi ada lagi nih yang saya mau
kenalin. Kalo nggak ada orang ini, nggak ada foto-foto kece kegiatan KI di SDN
Karangmulya II. Yup, Kak Irvan Ika Putra, biasa di panggil Kak Irvan adalah
reldok satu-satunya di rombel kami. Beliau berprofesi sebagai apoteker di Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang. Hobinya travelling hunting foto-foto bagus. Cek
foto-fotonya di IG @irvan_ip (bayar royalti yaaa udah aku promosiin :P)
(Kak Irvan (Reldok) - atas, Mbak Isa -kiri, dan saya -Kanan) |
Dan, the
last but not least, jerengjreng... Dia adalah mbak Isa. Fasilitator yang sangat
membantu saya menyiapkan segala properti, survey ke sekolah, rempong ngurusin
ini-itu. Nggak kebayang kalo saya melakukan semuanya sendiri. Fortunately, ada Mbak
Isa yang membantu saya. Terima kasih, Thank you, Syukran, Gracias,
Gamsahamnidaaaa!! :*
Back to the
story, selesai upacara dan perkenalan, semua masuk kelas masing-masing. Setiap relpeng sudah dijadwalkan akan rolling pindah
ke kelas lainnya setiap 30 menit sekali. Yuk, kita intip gimana kakak-kakak
ketjeh ini beraksi di kelas ;)
(Relpeng in action) |
Jam 9.30
waktunya kelas 1 dan 2 untuk pulang. Sebagai closing, kami menyiapkan kain
putih kosong untuk mereka bermain warna, mengecap tangan mereka dengan memakai
cat air. Berani kotor itu baik! ;)
(Cap Tangan) |
Jam 11.30
waktunya closing untuk kelas 3-6. Mereka menuliskan cita-cita mereka di pohon
cita-cita yang nantinya ditempel di depan kelas mereka. Semoga saja, dengan
begitu, ketika setiap pagi mereka melihat ke pohon cita-cita itu, mereka akan
semakin termotivasi untuk merealisasikan cita-cita mereka itu.
(Pohon cita-cita) |
Selain pohon
cita-cita, kelas 3-6 juga menuliskan cita-citanya di kertas kecil yang
kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam toples. Kami menyebutnya “Kapsul Cita-Cita”.
Kapsul ini digantungkan di atas pohon depan sekolah. Suatu saat nanti, mungkin
10 tahun kemudian, ketika mereka sudah mulai tumbuh dewasa, mereka akan membuka
lagi kapsul itu, dan menemukan cita-cita mereka sewaktu SD. Semoga beberapa
sudah terwujud. Tapi mungkin beberapa akan tertawa melihat cita-cita SD nya yang
sangat mainstream. Seperti saya yang tertawa mengingat cita-cita sewaktu saya
SD dulu, ingin menjadi astronot. Padahal, semenjak SMP sudah alergi dengan
Fisika :))
(Kapsul cita-cita) |
Tapi, pada
masa-masa SD kalian tidak perlu khawatir apakah cita-cita itu akan terlaksana
atau tidak. Bermimpi saja! Karena masa-masa SD itu masa dimana kepolosan menjadi
kebahagiaan tak terkira. Semua kekhawatiran itu, biar saja dihadapi ketika kita beranjak dewasa nanti. Sekarang,
bermimpi saja setinggi-tinggi nya, Dik! Entah itu jadi presiden atau sekjen
PBB. Entah itu astronot atau dokter. Ucapkan dengan lantang dan penuh percaya
diri! Belajar sungguh-sungguh hingga cita setinggi langit itu lama-lama akan merendah
mendekat padamu, atau kamu yang semakin tinggi hingga mendekat padanya. Semoga kedatangan
kami yang singkat dapat memberi sedikit arti di dalam kehidupan kalian,
adik-adik SDN Karangmulya II!
(Bersama adik-adik SDN Karangmulya II) |
Special
thanks to Kepala Sekolah SDN Karangmulya II beserta semua guru-guru cantik nan
ramah. Terima kasih banyak atas sambutan yang luar biasa ini, para
pahlawan tanpa tanda jasa!
(Bersama guru-guru SDN Karangmulya II) |
Sincerely,
Riana