Aku sudah tak menjelma bocah itu lagi; yang tak ingin
melewatkan kesempatan mendekap tubuh sang idola ketika ada di dekatnya.
Tapi aku pun belum menjelma sosok wanita solehah itu; yang
mampu hadirkan sekat antara aku denganmu.
Aku masih menjadi gadis yang hanya diam terpaku ketika segala
rasaku menghambur padamu. Kadang tunduk, tapi sesekali juga tatapku terseret ke
arahmu.
Aku ingin berlari keluar dari medan magnet yang kau pancar. Aku
ingin jadi kayu saja. Yang tak kan terpengaruh olehmu.
Ini bukan soal aku tidak menginginkanmu. Bukan juga soal
bagaimana nantinya perasaanku. Tapi ini semua karena-Nya, hanya untuk-Nya, yang
semestinya kucinta tak berbanding, tak terdua.
13 September, 2012.